Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2013 |
---------Dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) setiap 5 November, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyelenggarakan peringatan puncak HCPSN 2013 di Istana Wakil Presiden RI. Tema HCPSN 2013 adalah “Puspa dan Satwa Sahabat Kita Bersama, STOP Kepunahannya” Untuk mengenalkan lebih dalam keaneragaman hayati endemik (asli) Indonesia, maka pada tahun 2013 ditetapkan Pohon Sagu (Metroxylon sago) dan ikan Hiu Gergaji (Pristris microdon) sebagai icon HCPSN 2013. Tema tersebut mencerminkan ajakan untuk menjaga puspa dan satwa seperti layaknya seorang sahabat yang diperlakukan dengan baik dan dilindungi keberadaaannya dari ancaman kepunahan. |
||||||
---------Tahun 2013 merupakan Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang ke 20. Ini berarti sudah 20 tahun Pemerintah berusaha untuk memelihara dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia. Namun upaya dalam kurun waktu yang panjang tersebut belum memberikan dampak yang signifikan bagi kelestarian flora-fauna Indonesia, bahkan status keberadaan di alam beberapa species semakin terancam. Sebagai contoh Badak (Rhinoceros sondaicus) yang menjadi maskot Provinsi Banten, pada tahun 1994 berstatus Endanger menjadi Critically Endanger pada tahun 1996. Adapun penyebabnya antara lain maraknya perburuan dan perdagangan satwa secara illegal serta belum terlibatnya seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian kehati. |
||||||
---------Untuk itu pemerintah tak henti-hentinya mendorong semua pihak untuk meningkatkan komitmen dan kepedulian dalam membangun kemitraan untuk perlindungan serta penyelamatan flora dan fauna serta mencegah kemerosotan kehati. Hal ini menjadi tujuan peringatan HCPSN yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 4 tahun 1993 (i) meningkatkan kepedulian semua pihak terhadap keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia; (ii) mendorong semua pihak untuk melakukan tindakan nyata dalam rangka penyelamatan dan perlindungan dan pemanfaatan potensi puspa dan satwa nasional secara berkelanjutan; dan (iii) menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terutama masyarakat dalam menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati. |
||||||
---------Keanekaragaman Hayati Indonesia menduduki tempat pertama di dunia dalam kekayaan jenis mamalia (515 jenis, 36 % diantaranya endemik) dan kekayaan jenis kupu-kupu swallowtail (121 jenis, 44 % di antaranya endemik). Kemudian menduduki tempat ketiga dalam kekayaan jenis reptil (lebih dari 600 jenis), tempat keempat dalam kekayaan jenis burung (1519 jenis, 28 % diantaranya endemik), tempat kelima dalam kekayaan jenis amfibi (lebih dari 270 jenis) dan tempat ketujuh dalam kekayaan flora berbunga. |
||||||
---------Acara puncak HCPSN 2013 diisi serangkaian acara antara lain penyerahan Penghargaan “Raksaniyata” Menuju Indonesia Hijau (MIH) kepada Kabupaten yang telah mempertahankan dan atau meningkatkan tutupan vegetasi di kawasan berfungsi lindung. Trophy Raksaniyata 2013 diberikan kepada 7 kabupaten: |
1. |
Sangihe, Sulawesi Utara; |
||||
2. |
Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; |
3. |
Buleleng, Bali; |
|||
4. |
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; |
5. |
Cilacap, Jawa Tengah; |
|||
6. |
Pesisir Selatan, Sumatera Barat; |
7. |
Deli Serdang, Sumatera Utara. |
|||
---------Piagam Raksaniyata diberikan kepada 6 kabupaten yaitu: |
||||||
1. |
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah; |
2. |
Bantul, DI Yogyakarta; |
|||
3. |
Ciamis, Jawa Barat; |
4. |
Bulukumba, Sulawesi Selatan; |
|||
5. |
Kuningan, Jawa Barat; |
6. |
Selayar, Sulawesi Selatan |
|||
Artikel Terkait : |
Bentuk Struktur Organisaisi Badan Lingkungan Hidup Daerah . |