Pendidikan Tentang Lingkungan Hidup |
Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat
tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Pada
akhirnya pendidikan lingkungan hidup dapat menggerakkan masyarakat
untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan
untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Dengan
demikian, Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan kunci dari segala upaya
membangun kesadaran dan kepedulian tentang arti penting dari pelestarian
lingkungan hidup. |
|||
Memperhatikan konsep dan tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup tersebut
maka membangun kesadaran merupakan tahapan penting dari sebuah
proses partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan
pelestarian lingkungan hidup. Lebih dari sekedar diseminasi pengetahuan
dan keterampilan, Pendidikan Lingkungan Hidup juga berfungsi sebagai
media penting untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma baru dalam hal
interaksi antara manusia dan lingkungan. Oleh karenanya proses pendidikan
yang menekankan metode dialogis akan lebih mampu mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan berkelanjutan serta menghindarkan konflik yang
bersifat destruktif. |
Keberhasilan pendidikan lingkungan hidup ini secara obyektif dapat
dinilai berdasarkan indikator besarnya tingkat perubahan perilaku sasaran
terkait di ketiga ranah, yaitu: kesadaran (kognitif), sikap (afektif) dan tindakan
(psikomotorik/aksi). Perubahan yang dimaksud sepatutnya dapat berkontribusi
pada tingkat keterlibatan individu/kelompok/komunitas sasaran dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki ataupun memelihara kualitas
lingkungan hidup. Kegiatan pendidikan tidak dapat dilakukan secara singkat,
tetapi harus berkelanjutan dan holistik. Selain itu kegiatan jangka panjang dari
para penggiat kegiatan CSR perlu lebih diutamakan daripada kepentingan
jangka pendek. |
Kegiatan CSR melalui Pendidikan Lingkungan Hidup dapat menjadi
bagian integral dari Bidang Kegiatan CSR lainnya, misalnya: konservasi
sumber daya alam ataupun pengelolaan sampah. Bila kegiatan Pendidikan
Lingkungan Hidup menjadi program yang independen, sebaiknya perlu
mempertimbangkan aspek jalur dan jenjang pendidikan, agar pilihan kegiatan
dapat disesuaikan dengan kompetensi dan modalitas yang dimiliki perusahaan.
Hal ini agar program menjadi tepat sasaran dan terukur pencapaiannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dijalankan ataupun dikembangkan antara
lain: |
1. | Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan lingkungan
hidup bagi keluarga pejabat/staf/karyawan dari perusahaan yang
bersangkutan, terutama terkait dengan kegiatan penghematan air dan
listrik di rumah, pengelolaan sampah rumah tangga dan penghijauan. |
2. | Mendukung kegiatan green-school, green-campus ataupun greenoffice
di empat sektor utama: penghematan kertas, penghematan air
dan listrik, pengelolaan sampah/limbah serta penghijauan. |
3. | Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan lingkungan
hidup di pesantren-pesantren atau pendidikan agama lainnya. |
4. | Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan lingkungan
hidup dikalangan organisasi/komunitas akar rumput, seperti Karang
Taruna, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Remaja
Masjid, komunitas pengajian, komunitas pedagang pasar tradisional,
komunitas tani dan nelayan. |
5. | Mendukung kegiatan pengembangan kurikulum lingkungan hidup
dan fasilitas sarana pendidikan lingkungan hidup (seperti pembuatan
audio-visual, penerbitan buku) untuk pemanfaatan di Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak (TK) /sekolah/universitas. |
6. | Mendukung kegiatan-kegiatan lingkungan di berbagai media massa,
baik cetak, televisi, radio dan media-media alternatif lainnya. |
Beberapa kegiatan pendidikan lingkungan yang telah dilaksanakan oleh
beberapa perusahaan di Indonesia adalah: |
1. | Mendukung program green camp, costal clean up, dan green festival. |
2. | Kampanye adaptasi dan mitigasi pemanasan global. |
||
3. | Pemberian pohon/ tanaman untuk program sekolah Adiwiyata. |
||
4. | Penyediaan “mobil pendidikan” konservasi lingkungan. |
||
5. | Pelatihan pembuatan kompos. |
6. | Pendirian sekolah alam. |
7. | Kampanye penanggulangan sampah di lingkungan jalan tol. |
Sumber = Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan (MenLH)
Artikel Terkait : |
Bentuk Struktur Organisaisi Badan Lingkungan Hidup Daerah | Gambar Peta Wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat |